Kita sering bertanya-tanya, kenapa sih hidup ini banyak sekali masalah. Setelah selesai satu masalah, timbul lagi masalah baru. Terus dan terus masalah itu timbul.
Kadang kita berfikir masalah yang terjadi adalah akibat dari kesalahan orang lain. Dengan pemikiran tersebut munculnya beribu-ribu suudzon sehingga terjadinya saling menyalahkan antara satu sama lain dan bukannya menyelasaikan masalah, malah timbulah masalah baru yang lebih besar.
Masalah yang muncul dalam kehidupan kita tidak terlepas dari perilaku kita sendiri salah satunya mungkin kita lupa bertaubat atas dosa atau kesalahan yang pernah kita lakukan, apakah itu dosa yang disengaja atau tidak disangaja.
Kita lupa apakah kita pernah berzinah, apakah kita pernah minum khamr, apakah kita pernah membunuh, apakah kita pernah makan makanan riba, apakah kita pernah mengambil hak orang lain secara tidak benar, apakah kita pernah melakukan dosa diam-diam, apakah kita pernah ragu kepada Allah SWT, apakah kita pernah menuduh Allah SWT dengan tuduhan-tuduhan yang tidak pantas bagi Allah SWT, atau dosa apapun yang dilakukan, kita lupa bertaubat dan meminta ampun kepada Allah SWT.
Walaupun demikian, Allah SWT Maha Penyayang, Maha Lembut dan Maha Pengampun.
Allah SWT berfirman dalam Surat Az-Zumar ayat 53 :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Maha Lembutnya Allah SWT, menyeru kepada orang-orang yang berbuat dosa dengan seruan "Wahai hamba-hamba-Ku", Allah SWT tidak memanggil dengan sebutan "Wahai para pendosa" tapi menyeru dengan seruan "hamba-hamba-Ku yang melampaui batas".
Bahkan ketika kita berbuat dosa, secara diam-diam di malam hari ketika tidak ada yang melihat kecuali Allah SWT dan satu malaikat yang mencatat, Allah SWT berbisik kepada malaikat itu "jangan catat dulu, mungkin besok dia akan bertaubat dan jangan kabarkan ini kepada malaikat yang lain."
Ketika kita berbuat dosa, Allah SWT diam-diam tutupi aib kita, tidak mau sampai orang lain atau malaikat yang lain tahu. Tetapi ketika kita bertaubat kepada-Nya, Allah SWT akan mengumumkan kepada Malaikat yang lain "Hai para Malaikat, lihatlah hamba-Ku itu, dia bertaubat kepada-KU". Jadi ketika kita beramal soleh, Allah SWT mengumumkan tetapi ketika kita berbuat dosa, Allah SWT menutupi aib kita.
Allah SWT Maha Melihat, Allah SWT Maha Syahid, Allah SWT Maha Khabir. Allah SWT menyaksikan apa yang kita lakukan di malam hari, Allah SWT Maha Penyayang, menyayangi kita semua sampai berseru "kenapa engkau melakukan itu hamba-KU", ketika Malaikat akan mencatat dosa kita, Allah SWT menyuruh malaikat untuk menunggu "jangan catat dulu, besok mungkin dia bertaubat".
Keesokan hari Malaikat berkata " Ya Allah ini sudah hari esok, tapi dia masih belum bertaubat".
Allah SWT : "Jangan catat dulu dosanya, mungkin malam nanti dia akan bertaubat"
Allah SWT membuka pintu taubat di malam hari untuk dosa di siang hari dan membuka pintu taubat di siang hari untuk dosa di malam hari.
Ketika malam hari Malaikat berkata"Ya Allah dia tertidur dan masih belum bertaubat"
Allah SWT : "tunggu, mungkin dia akan terbangun untuk bertaubat"
Allah SWT menunggu kita bertaubat sampai 24 jam, bahkan berhari-hari, sampai berbulan-bulan dan melarang malaikat untuk mencatat dosa kita.
Kita tetap tidak ingat dengan dosa-dosa kita. Ketika Adzan berkumandang kita tetap sibuk bekerja, beraktivitas, melalaikan perintah-Nya dan tidak bertaubat.
Maka untuk meyadarkan kita, Allah SWT menyuruh Malaikat untuk memberikan sedikit masalah kepada kita.
"Sumber : Tengku Hannan Attaki"
No comments:
Post a Comment